Betapa diriku hilang tiadamu
Selepas bangkit dari beradu
Sudah terbiasa nafas dan degup diatur dulu
Penglihatan yang mana kabur dilekapkan kanta
Tenaga badan makin uzur dilengkapkan herba
Zikir dan wirid cukup mujarabnya paras kebal
Kan semuanya bila berjalan
Walau dilambung ombak dunia menguji iman dan
Taqwa ku kekal teguh tiap kali diuji Tuhan
Usah bertanya pada yang duka
Usah bertanya pada yang alpa
Apakah dah ditetapkan manusia mudah mamai
Yang lalai jauh dari jadi khalifah
Kemudi kapal karam dihanyutkan laut khilaf
Nya datang pun jarang sekali
Saat diri dihempas rugi baru kucup bumi
Nikmat yang selama ni dikunci
Kan lubuk hati dengan ikhlas
Jauhkan dari sombong riak saat kau dikipas
Semuanya akan hadir bila iman hanya bias
Bila tanpamu luluh hati lebur dari luhur
Saat bersamamu tak teratur
Hidup rapi tak serapi seperti asal kau dilentur
Betapa diriku hilang tiadamu
Maafkanku yang tak pernah tahu
Usah bertanya pada yang duka
Usah bertanya pada yang alpa
Tuk sifarkan segala musibah
Muhibah akan hadir tanpa henti berturut-turut
Minda jumud diselaputi lumut disetiap sudut
Susut pulang ke bermukin zuhud
Hud ayat enam kan yakinkan titik soal
Bilamana pasti datang besar ataupun setimpal
Lut pada kalam maka yang rugi ditinggal
Hubungan semanusia lestari takkan kritikal
Betapa diriku hilang tiadamu
Maafkanku yang tak pernah tahu